Banyak orang mengatakan “Wah yang punya Tela Tela itu orang yang
beruntung, gara-gara jualan singkong berpenghasilan 2-3 Milyard perbulan”. Akan
tetapi menurut Febri Triyanto, pemilik Tela Tela mengatakan bahwa “Dalam kamus
kami, tidak ada kata beruntung, yang ada hanyalah kita dapat mempergunakan
kesempatan yang ada sebaik mungkin dengan usaha yang keras.”
Secara umum, sukses adalah suatu hal penting yang dicari dan
diusahakan oleh setiap orang. Sukses bisa berarti kemakmuran,
kebahagiaan, dan keluarga yang sejahtera. Secara lebih spesifik, sukses adalah
perjalanan. Sukses dapat berbeda-beda menurut setiap orang, tapi perjalananya
sama. Sukses bukanlah sebuah tujuan, melainkan sebuah perjalanan.
Berwirausaha adalah sebuah cara untuk menempuh perjalanan sukses.
Berwirausaha adalah salah satu perjalanan sukses yang paling berat karena
tantangan dan resiko yang dihadapi lebih besar dibandingkan dengan bekerja di
perusahaan dengan harapan mendapatkan bayaran yang pasti.
Sukses berwirausaha menjanjikan kesejahteraan, penghasilan yang
layak, menejemen waktu yang lebih fleksibel, penghargaan dari masyarakat, dan
kesempatan menciptakan lapangan pekerjaan. Dalam mencapai kesuksesan harus
memiliki: 1. passion (semangat), 2. kreativitas, 3. visi & misi, 4. action
(tindakan).
DIBALIK KESUKSESAN TELA TELA
1. Unik
Tela Tela adalah produk makanan yang unik, belum
ada yang menjualnya secara komersial dan massal. Kalaupun ada mereka gagal
untuk memperkenalkan produk secara luas kepada masyarakat.
2. Menjadi Yang Pertama
Menjadi yang pertama adalah sangat strategis
dalam dunia bisnis. Meskipun banyak orang yang mengatakan bahwa strategi
”menjadi yang pertama” adalah strategi yang ketinggalan jaman, tetapi hal
tersebut masih efektif bagi Tela Tela. Biasanya orang hanya akan mengingat yang
pertama atau terakhir. Misalnya ada pertanyaan siapakah astronaut ketiga yang
mendarat di bulan? Pastinya jarang orang yang mengetahui. Tetapi apabila
pertanyaannya adalah astronaut pertama yang menginjakkan kaki di bulan, maka
banyak orang yang mengetahui jawabannya.
3. Low Cost Low Price
Tela Tela menggunakan strategi biaya rendah
dengan cara menekan biaya di semua aspek aktifitas perusahaan. Termasuk mengapa
memilih bahan baku singkong karena faktor harga singkong yang murah dan
ketersediaannya yang sangat melimpah.
4. Model Bisnis Yang Inovatif
Menggunakan model bisnis waralaba sehingga terjadi
pembagian keuntungan yang adil dan memuaskan antara pihak franchisee, master
franchisee (agen wilayah), dan franchisor.
·
Franchisee mengambil keuntungan dari penjualan
langsung dari produk Tela Tela ke konsumen.
·
Master franchisee (agen wilayah) mengambil
keuntungan dari penjualan bahan baku Tela Tela siap goreng, bumbu, dan packing
kepada franchisee dan royalty sebesar 3 % dari omzet penjualan kotor
franchisee.
·
Franchisor mengambil keuntungan dari penjualan
bumbu dan packing kepada master franchisee dan royalty sebesar 3% dari omzet
penjualan kotor franchisee.
5. Kecepatan
Kecepatan dalam melakukan penetrasi ke pasar
disamping mempercepat perkembangan jumlah outlet juga akan meminimalkan
pebisnis lain yang ingin meniru Tela Tela. Kecepatan dalam membuat outlet Tela
Tela ditunjang oleh strategi keuangan perusahaan.
6. Alternative Financing
Mencari sumber-sumber pinjaman tapi dengan
perhitungan yang matang dan sudah bisa dipastikan mereka sanggup untuk
membayarnya karena untuk mencari pinjaman dengan jalur yang formal sudah tidak
bisa lagi dilakukan.
·
Outlet Tela Tela yang pertama dibiayai oleh
kartu kredit.
·
Outlet Tela Tela no.3 dibiayai oleh toko
elektronik.
·
Penjualan franchisee yang fleksibel di awal
perkembangan Tela Tela.
·
3 Outlet Tela Tela dibiayai oleh investor pasif.
7.
Tim Manajemen Yang Kuat
Membangun tim manajemen yang kuat adalah sebuah
keharusan yang mutlak karena tidak mungkin seorang wirausaha mengurusi semua
permasalahan yang ada di perusahaan. Tim menejemen harus berisi orang-orang
toleran, dapat bekerja bersama orang lain.
8. Business Leadership
Seorang wirausahawan harus selalu mengikuti
perkembangan yang terjadi di dunia bisnis ataupun politik karena semua faktor
eksternal dapat berpengaruh terhadap bisnisnya. Kenaikan harga minyak goreng
yang mencapai 200% menyebabkan menipisnya keuntungan yang didapat oleh outlet
Tela Tela.
Sebagai seorang business leader, seorang
wirausaha harus mampu memecahkan masalah-masalah yang ada di perusahaannya dan
membantu perusahaan mengarungi samudera dunia bisnis yang penuh dengan intrik
dan persaingan bisnis yang keras.
9. Doa
Manusia mempunyai kewajiban untuk berusaha,
tetapi Tuhanlah yang akan menentukan sukses atau tidaknya usaha kita. Karena
itu berdoa dan memohon kepada Yang Maha Kuasa adalah kewajiban kita sebagai
umat beragama.